Senin, 31 Oktober 2011

Lorem Ipsum? Sejarah Comot Tertua!

Lorem ipsum dolor sit amet. Ada yang sering lihat dan baca kalimat ini? Karena saya desainer, terkadang di beberapa contoh desain (yang mau saya jiplak.. #jiakakak..) ada kalimat yang (bagi saya..) sangat-sangat sering muncul. Yaitu, lorem ipsum dolor…

Lorem Ipsum sebenernya apa sih? kalo kamu cari di internet siyh banyak ya.. jadi, saya gak perlu jelasin.. #jiakakak..

Lorem Ipsum, dalam bahasa kerennya adalah “dummy text”, atau kalo di artiin ke bahasa manusia jadi “teks boneka” (?). Nah loh.. bingung gak? mana ada sebutan teks boneka? ya.. saya kan orang idiot, jadi gak tau artinya, itu katanya google. #ehehe..

Oke, serius nih. “dummy text” lebih tepat diartikan “teks tiruan” yang lebih jelasnya teks ini boleh ditiru, dicomot (copy-paste gitu deh..) dan ditampilkan di berbagai media tanpa harus khawatir ada yang menggugat. Pada dasarnya tiap kekayaan intelektual (termasuk artikel, tulisan) itu punya hak cipta, loh. Jangan asal comot aja kayak mahasiswa sekarang.. (Oops.. curhat nih saya.. #ehehe..).

Lorem Ipsum itu “dummy text” sederhana yang (dulunya..) diperuntukkan industri percetakan. Lorem Ipsum udah jadi standar industri percetakan sejak taon 1500–an, dan kejadian ini gak sengaja waktu seorang tukang cetak (yang belom diketahui merknya sampe sekarang.. #ehehe..) mengacak kumpulan teks dengan maksud untuk bikin buku contoh.

Sampe sekarang penggunaan Lorem Ipsum masih populer. Sampe ada situs yang bikin judul “Tinggalkan Lorem Ipsum” segala loh. Karena memang lorem ipsum ini dibuat untuk teks contoh, dan umurnya sudah lebih dari 5 abad, dengan kata lain Lorem Ipsum menjadi sejarah comot-mencomot alias copy-paste terlama di dunia.. #jiakakak..

Kenapa sering dicomot? Kumpulan teks ini seperti bahasa planet yang bahkan arti dari kalimatnya aja gak jelas. Nih teks lengkapnya :

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Eh, tapi jangan salah. Lorem Ipsum ini sejatinya adalah sebuah sastra. Idiot sama jenius beda tipis lho? gak percaya? Banyak orang comot Lorem Ipsum karena berpikir kalimat ini gak punya arti. Nih.. baca aja artinya, saking dalemnya, saya sampe kelelep..

Inggris:
Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain of itself, because it is pain, but because occasionally circumstances occur in which toil and pain can procure him some great pleasure. To take a trivial example, which of us ever undertakes laborious physical exercise, except to obtain some advantage from it? But who has any right to find fault with a man who chooses to enjoy a pleasure that has no annoying consequences, or one who avoids a pain that produces no resultant pleasure?

Indonesia:
Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah-payah dan penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya? Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?

Testing BlogJet

"Computers are incredibly fast, accurate and stupid; humans are incredibly slow, inaccurate and brilliant; together they are powerful beyond imagination." -- Albert Einstein

Idiotisme Media

heran deh.. makin banyak media yang mengumbar keprihatinan dengan kedok amal. aduh, menurut saya sih oke aja ya.. tapi lebay amat deh.. sampe kehidupan mereka diliput, keprihatinan mereka diumbar di media.
They say "a leader, is a dealer in hope". kalo media lebih menjajakan keprihatinan daripada semangat, ya prihatin donk bangsanya.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Nana. Remaja PMS Akut


PMS Akut
Temen satu kantor, Nana namanya. Hobinya nge-net. Beberapa jam awal, perilaku nge-netnya wajarnya remaja edisi 2011, facebook-an, OL-Shop dan Googling gambar-gambar cowok. Beberapa jam setelah tingkat kewajarannya, Nana adalah seorang remaja yang mengidap PMS akut.
Mulai beberapa minggu ini, Nana yang kini berumur 23 tahun, sering mengalami PMS akut. Parahnya lagi, PMSnya ini menular. Bahkan saya yang cowok pun ikut ketularan. Tanda-tanda kambuhnya PMS ini cukup mudah di-identifikasi. Penderita PMS akan cenderung ‘ngajak’ siapapun yang lewat dihadapannya.
Kalo lagi kumat pengen ‘ngajak’, kalimat yang sering diucapkan Nana ke saya kurang lebih seperti ini.. “Mas, ayo to.. Cepetan dibuka..”
Kalo saya lagi ‘ON’ juga, langsung saya bukain. Tapi kalo berdua gak asik, yot. Biasanya kalo udah ada 3 orang ato lebih baru ‘maen’. Kadang 2 cowok 1 cewek, kadang 1 cowok (dan itu saya..) 2 cewek, pokoknya minimal 3 orang deh. Nah, kalo udah ngumpul 3 orang.. langsung bagi tugas, baru deh mulai ngocok.
Permainan ini sebenernya udah jaduul.. banget.  Justru biasanya anak-anak kecil nih yang main beginian. Ehehe.. yang saya maksud disini bukan PMS, Pre Menstruation Syndrome, loh. Tapi.. Pre Monopoly Syndrome! Jiakakak..
Pokoknya, kalo Nana udah ngajak main monopoly, saya mesthi bukain papan monopoly-nya, bagi duit terus ngocok dadu, deh. Main monopoly baru seru kalo 3 orang, kan? Jiakakak.. ini true story, loh. Nana ini paling sering ngajak main monopoly dibanding temen kerja yang lainnya. Makanya ediot punya ide buat nulis artikel ini.. jiakakak..

Jumat, 28 Oktober 2011

Tentang menjadi diri sendiri

Bukan penulis, itu memang saya. Mulai dari SMA udah kenal blog, dan udah memulai nyobain blog. Tapi, emang dasar kalo gak ada basis jadi penulis ya mau nulis rasanya maleees banget. Di otak udah ada banyak yang mau ditulis.. tapi nyambung ke hati ama tangan nih yang susah banget.
Akhirnya sampe sekarang  ilang deh ide-ide yang dulu pengen dibagi.. ya paling tidak bisa jadi memento lah..
Hari ini, hm.. bulan ini sih.. saya mulai pengen nulis lagi. Berawal dari pengen nglanjutin novel saya, dan itung-itung mempopulerkan istilah ensiklopediot.
Okey, tentang menjadi diri sendiri. Kriswin bilang, 'aduh.. terlalu kaku nih pembahasaannya..'

Where feeling good never cost a thing

hampir jam 1 malem, sejak 2 jam lalu telah terjadi perbincangan dengan teman-teman komunitas. 3 orang sih, tapi cukup lah untuk membangun suasana penuh ide-ide baru. Nongkrong di tempat biasa kalo udah tengah malem gini. Nongkrong di warung, ehm.. ya bisa disebut warung -- di gerobak. Kami duduk di karpet yang harusnya tempat pejalan kaki, ya.. trotoar lah. di Indonesia, trotoar itu kalo malem kan bisa alih fungsi.. jiakakak..

Okey, bedewe, nasi pecel dan sahabatnya di warung ini krasa banget khasnya. Rencana dari sore emang udah ada, malem ini bakal melek sampe ganti hari alias begadang. salah satunya ya sebelum begadang bakal makan disini. Nah, kali ini yang menjadi sorotan saya adalah, keberadaan warung-warung seperti ini.

Terang aja makin banyaknya berdiri minimarket Alfamart dan Indomaret, makin banyak toko kelontong bubar. Seakan jadi tren, hampir tiap kecamatan 2 minimarket ini hadir seakan menjadi bukti bahwa masyarakat sekitar udah mampu.

Kamis, 27 Oktober 2011

iPhone, iPad, iTunes lewat... ini mah iDiots!

Pertama-tama, saya haturkeun kepada seluruh netizen bangsa Indonesia khususnya untuk segera sadar. Kembalilah ke realita, lupakan utopia.

Saya, Ediot. Usia, 22 tahun. Tidak ada basis dari keluarga penulis. Bangsa ini yang mengajarkan saya untuk menulis. Jadi jangan harap menemukan tulisan rapi dan terdidik disini. Waktu sekolah, saya nggak pernah concern di pendidikan. Saya merasa telah menjadi salah satu siswa idiot. Karena saya menjadi juara 1 atau 2 di kelas, atau paling buruk saya masih masuk 10 besar. Saya merasa idiot karena saya mendapat peringkat tersebut hanya karena jawaban soal ujian harian ada di halaman sebelah.